Sikap Beragama di Tengah Musibah (Covid-19)
Islam moderat merupakan sikap keberagamaan yang mengambil jalan
tengah antara dua paham atau pemikiran yang exstream. Sikap tersebut merupakan
hasil pemahaman dan pemikiran Islam yang
ada. Dalam kondisi di dalam musibah (pandemi), sikap moderat beragama yang
harus di jalankan, diantaranya yaitu:
Sabar dalam menghadapi musibah yang sedang melanda (Covid-19), Mengikuti
arahan dan anjuran pemerintah dan pihak yang berwenang dalam penanganan musibah
(Covid-19), dan Tolong menolong dalam mengatasi musibah yang ada (Covid-19) dan
dampaknya.
Pasti ada banyak pelajaran dan hikmah di balik musibah, di
antaranya menurunkan ego masing-masing dan menerapkan protokol pencegahan musibah
(Covid-19). Terkait dengan musibah sekarang ini (Covid-19) yang berasal dari
china, bahwa saat pertama kasus itu merebak (menyebar luas), umat islam
(muslim) di sana bersolidaritas dengan menggalang dana dan memberi bantuan, dan
tidak mementingkan egonya serta selalau saling menjaga dan mengingatkan dalam
menagani musibah covid-19. Mereka juga lelaha tetapi dengan saling bahu membahu
dan berharap semua akan berakhir dengan baik dan kembali sebagaimana mestinya,
intinya memanusiakan manusia adalah langkah awal yang harus di ambil.
Umat islam (muslim) di china sangat moderat dan tak ada egoisme
dalam beribadah. Dari pertama covid-19 meluas, masjid di china juga ditutup
untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bisa kita lihat mereka tidak
mementingkan egonya dalam arti menghilangkan kemudharatan itu harus didahulukan
ketimbang mengambil manfaat.
Disetiap masjid di sana (china)
tertulis identitas negara tentang sosialisme dan ucapan cinta tanah air
dan agama, atau kita kenal dengan ungkapan hubbul wathon minal iman.”
Basic agama adalah spiritualisme, agama yang spiritual itu adalah agama yang
indah, yang berjalan dengan tradisi, lokalisme, dan menerima keberagaman.
Seperti alam back to nature, agama juga harus back to
basic,”
Penulis : Ali Muhtadi KKN MDR IPMAFA 2020
Posting Komentar untuk " Sikap Beragama di Tengah Musibah (Covid-19)"