Tantrum Pandangan Islam dan Tips Menghadapinya
Penulis :Cahya Dewi Wulan Sari
Pada
saat Tantrum, seorang anak dapat menghadapi rasa frustasi di dirinya. Pada saat
menangis anak mengalami proses belajar. Pembelajaran yang terjadi pada saat
seorang anak mengekspresikan kemarahanya. Dan Tantrum juga membuat seorang anak
lebih dekat dengan orang tuanya. Tetapi, walaupun Tantrum dapat melatih seorang
anak untuk mengendalikan rasa emosional dari dalam dirinya, namun tantrum juga
memiliki dampak negatif.
Dampak
negatifnya yaitu ketika orang tua membiarkan anak mengamuk maka akan berdampak
pada kondisi psikologis anak. Temper tantrum yang biasa terjadi lama kelamaan
menjadi tantrum atau amukan yang tidak biasa. Amukan abnormal terjadi pada anak
di atas 4 tahun dan anak yang mengalami tantrum abnormal seringkali melukai
diri sendiri atau orang lain saat tantrum dengan durasi lebih dari 15 menit. Tetapi bagaimana pandangan islam tentang
tantrum dan bagaimana cara menghadapinya?
Pertama, tetap tenang.
Dimanapun tempatnya kunci utama adalah tetap tenang. Dan tenang di sini
artinya, jangan panik dan jangan berteriak. Berulang kali katakan pada diri
sendiri untuk rileks, tetap tenang, takut kepada Allah, meniru Rasulullah.
Kemudian ucapkan dan ulangi berkali-kali dalam hati dan
bibir.
Istighfar; Azim Astaghfirullahal,
Selawat; Allahumma solli ala Muhammad
Atau Zikrullah lain yang terlintas dalam pikiran, yang
membantu menenangkan Anda saat menghadapi amukan. Ingatkan diri, tanpa lelah
untuk tidak membiarkan syaitan mengambil alih.
Selanjutnya ajak anak ketempat yang tidak berisik. Peluk
anak dan jauhkan dari keramaian. Ini untuk meminimalkan perhatian orang-orang
di sekitar yang mungkin hanya membuat orang tua tegang.
Tentunya dibutuhkan beberapa waktu untuk mengetahui apa
yang menyebabkan amukan. Sementara itu, carilah gangguan bagi anak untuk
berhenti menangis, menjerit atau berteriak. Mungkin, para orang tua dapat
menunjuk ke arah burung yang terbang di langit, kucing di geladak kosong, bus
tingkat yang bergerak, pengendara sepeda yang lewat, dll. Atau, selalu
menyimpan barang atau makanan favorit si anak di dalam tas, untuk situasi
darurat. Seperti permen lolipop, biskuit, mainan mewah, buku dan masih banyak
lagi.
Berpikirlah cepat untuk mencari tahu apa yang memicu rasa
ngambek; tidur, lapar, lelah, bosan, sakit. Tidak apa-apa untuk mencoba-coba
dengan memberi makanan atau susu, menggosok perut atau dada dengan minyak
esensial yang menenangkan atau membaca zikrullah untuk menidurkannya.
Selanjutnya, jika anak sudah merasa bisa diajak
berinteraksi cobalah untuk bertanya
kepada anak apa yang dia inginkan saat itu? Dan jelaskan dengan lembut, jika
dia bisa / tidak bisa mendapatkan barang itu dengan segera. Sekadar pengingat,
meski berada di luar, bukan berarti kita bisa menyerah pada semua yang
diinginkan anak itu.
Terkadang solusi terbaik adalah pulang ke rumah (jika
memungkinkan). Seringkali seorang anak merasa lebih rileks, istirahat lebih
baik dan lebih nyaman di zona nyaman mereka.
Yang paling penting bagi orang tua atau pengasuh untuk
selalu mencatat untuk referensi di masa mendatang, tentang hal-hal berikut; Jam
berapa biasanya anak menunjukkan tantrum (pagi / siang / malam)? apa yang
biasanya memicu amukan? (lapar, sakit, lelah, bising, tempat yang penuh sesak,
panas, tidur dll) apa yang paling membantu anak menjadi tenang? (Pelukan,
zikrullah, kata-kata jaminan, makanan).
Subhanallah, masyaAllah. Seringkali, ketika para orang
tua menemukan masalah yang terlalu sulit untuk ditangani, orang tua harus tahu
ada hubungannya dengan Allah s.w.t. harus diperbaiki entah bagaimana. Dan salah
satu cara dari banyak cara lainnya adalah dengan melakukan Sholat Sunat Taubat.
Lakukan banyak istighfar.
Jelas, bukan tahapan yang mudah untuk bertahan hidup
sebagai orang tua. Tapi insyaAllah dengan kesulitan datang kemudahan. Lelah,
sangat lelah. Tapi semoga Allah memberi pahala, kesabaran dan pengorbanan kami
orang tua, dengan jannah tertinggi. Dan semoga anak-anak kita tumbuh menjadi
saleh dan saleh. Semoga anak-anak kita menghormati orang tua mereka setelah
melihat betapa tenang orang tua mereka menghadapi kesulitan.
Posting Komentar untuk "Tantrum Pandangan Islam dan Tips Menghadapinya"